Sunday, June 26, 2011

Jangan Sisakan Uang, tapi Habiskan

JAKARTA, KOMPAS.com — Tujuan mengatur keuangan bukan untuk menyisakan uang gaji, melainkan menghabiskan uang di jalan yang benar.

Hal itu disampaikan oleh perencana keuangan dari Safir Senduk dan rekan, Ahmad Gozali, dalam acara Indonesia Financial Expo dan Forum 2011, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Sabtu (18/6/2011).

"Mulai melakukan kewajiban agama atau sosial, membayar utang, saving, baru shopping," ujar Ahmad.

Ia menilai sulit bagi orang untuk menyisakan gaji dan lebih mudah untuk menghabiskannya. Maka dari itu, perlu untuk mengetahui bagaimana cara menghabiskan gaji yang tepat.

Runutan tersebut, disebutnya, merupakan langkah yang benar mengingat sering kali yang terjadi di masyarakat, belanja kebutuhan hidup menjadi yang pertama dilakukan, bayar utang, tabungan, serta kewajiban agama dan sosial menjadi hal yang dilakukan setelahnya. "Ini cash flow-nya orang miskin," ungkapnya.

Menurut Ahmad, pengeluaran yang memiliki konsekuensi paling tinggi yaitu kewajiban agama karena ada hubungannya dengan Tuhan. Sementara cicilan utang menjadi konsekuensi terbesar setelah kewajiban agama karena terdapat konsekuensi membayar denda jika telat. Oleh karena itu, kedua ini perlu ditempatkan sebagai pos pengeluaran yang pertama yang harus dilakukan.

Selain itu, ia pun berpesan, seorang pekerja harus selalu merasa bahagia. Dengan begitu, penghasilannya pun akan lebih besar dari mereka yang tidak berbahagia. "Kiatnya, lakukan pekerjaan apa pun dengan bahagia, sekaligus menghargai pekerjaan apa pun yang dilakukan," ucap Ahmad.

Sumber Artikel : http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/06/18/19312663/Jangan.Sisakan.Uang.tapi.Habiskan

No comments:

Post a Comment